Sabtu, 05 Maret 2011

Dua Pesawat AS Bawa Pasokan Bantuan Tiba di Tunisia

Dua pesawat angkut militer Amerika Serikat mendarat di Tunisia, Jumat, dengan membawa air, selimut dan pasokan lainnya bagi orang-orang yang melarikan diri dari pergolakan di Libya, menurut Deplu AS. "Dua pesawat angkut militer C-130 telah mendarat di Djerba, Tunisia, mengirim pasukan bantuan kemanusiaan dari Badan AS untuk Pembangunan Internasional (USAID)," kata jurubicara Deplu AS Philip Crowley.

"Masing-masing pesawat membawa tiga palet pasokan bantuan, termasuk selimut, gulungan-gulungan seprai plastik dan kontainer-kontainer air," kata Crowley merinci. "Pasokan itu telah diterbangkan dan sekarang menuju ke perbatasan antara Libya dan Tunisia," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ia memperkirakan pada Sabtu pesawat-pesawat itu akan "ikut serta dalam menerbangkan para imigran dari Tunisia pulang ke Mesir". Jumlah orang yang telah melarikan diri dari pergolakan di Libya melalui perbatasan baratlaut ke Tunisia meningkat, termasuk orang-orang Mesir yang sekarang tinggal di kamp-kamp pengungsi dengan sedikit prospek untuk dapat pulang.

Sekitar 100.000 orang telah melintasi perbatasan ke Tunisia sejak 20 Februari lalu, beberapa hari setelah pemberontakan terhadap pemimpin Libya Muamar Gaddafi meletus, kata wakil Bulan Sabit Merah regional Tunisia, Jumat. Inggris telah mengirim beberapa pesawat untuk menerbangkan ribuan warga Mesir yang tinggal di kamp-kamp pengungsi, sementara Prancis mengatakan negara itu telah mengirim sebuah pengangkut helikopter ke perairan di lepas pantai Libya untuk membantu mengecakuasi warga sipil.

Swedia mengatakan, Jumat, negara itu telah menyumbang sebuah pesawat Hercules C-130 dan 33 juta kronor (5,2 juta dolar AS) pada upaya PBB untuk mengevakuasi pengungsi dari Libya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar