Selasa, 17 November 2009

The Last Chapter Doraemon

Setelah bertahun-tahun melanglang buana akhirnya sampai ditempat terakhir jua. Yupz manga yang paling mengharukan akhirnya berakhir dengan ending yang luar biasa...


doraemon.rar Selengkapnya...

Minggu, 01 November 2009

NASIONALISME VS IDEOLOGIS

ering kita dengar kata Nasionalisme, dalam berbagai hal. Sejak kita duduk di bangku SD kata-kata ini sudah dilantunkan kepada kita. Tentu kita masih ingat saat masih menjadi siswa ( SD,SMP & SMA/SMK), setiap hari senin diwajibkan mengikuti upacara bendera yang katanya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Dan tentu juga pada saat ada pelajaran PPKN kita senantiasa “dicekokin” kata-kata nasionalisme. Betul tidak??? Namun sadarkah kita perlu tidakkah NASIONALISME dalam hidup kita. Yuk kita bahas…
Ikatan kebangsaan (Nasionalisme) tumbuh ketika manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempat dimana mereka hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan nasionalisme, yang tergolong ikatan yang paling lemah dan rendah nilainya. Ikatan ini tampak juga dalam dunia binatang serta burung-burung, dan senantiasa emosional sifatnya. Ikatan semacam ini muncul ketika ada ancaman dari pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Tetapi bila suasananya aman dari serangan musuh atau musuh tersebut dapat dilawan dan diusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini. Oleh karena itu ikatan ini rendah nilainya.
Hal ini menjelaskan mengapa generasi sekarang sangat lemah rasa nasionalismenya. Mengapa? Jawabannya karena Indonesia masih aman, coba Indonesia mengalami seperti yang dialami Palestina saya yakin dari tukang becak sampai pengusaha, dari preman sampai presiden akan mati-matian berjuang bersama. Contoh yang sangat nyata lemahnya ikatan ini antara lain para koruptor yang “terhormat” ( semoga Allah senantiasa memberi hidayah sehingga mereka mau bertobat sebelum terlambat) yang sedang duduk santai di senayan “ sang penghianat bangsa”. Mereka contoh nyata lemahnya ikatan nasionalisme. Saya yakin sewaktu mereka masih di bangku sekolah mereka mendapatkan doktrin nasionalisme tapi apakah mereka sekarang memikirkan bangsa ini! Yang mereka pikirkan hanya perut mereka. Kenapa, bukan karena mereka tidak punya rasa nasionalisme melainkan karena Indonesia masih aman sehingga kekuatan ikatan ini sangat lemah sehingga tidak mampu mendorong hati mereka untuk memperjuangkan rakyat. Contoh yang lain kasus Poso, dimana begitu banyak Muslim yang mati apakah penduduk daerah lain ikut membantu, bahkan pemerintahpun tidak mampu mencegah hal itu. Ini menunjukkan ikatan nasionalisme tidak dapat menyatukan manusia secara permanent hal ini dikarenakan sifat dari ikatan ini hanyalah temporal/sementara. Ikatan ini hanya tumbuh saat ada ancaman dari luar yang mengancam kelangsungan hidup seluruh masyarakat negeri tersebut.
Ikatan ini tidak layak dijadikan pengikat antar manusia dalam kehidupannya, untuk meraih kebangkitan dan kemajuan. Ikatan yang benar untuk mengikat manusia dalam kehidupannya adalah aqidah aqliyah ( aqidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan peraturan hidup menyeluruh. Inilah yang disebut sebagai ikatan ideologis( berdasarkan suatu mabda/ideology). Ideology adalah aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan hidup ;serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, disamping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan. Sedangkan peraturan yang lahir dari aqidah tidak lain berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi berbagai problematika hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pelaksanaan pemecahannya, memelihara aqidah serta untuk mengemban ideology.
Dikarenakan ikatan ini berdasarkan aqidah aqliyah, ikatan ini tidak terkekang oleh tempat, suku dan bangsa. Dapat dilihat pula ikatan ini tidak hanya tampak pada saat ada ancaman dari pihak luar melainkan pada saat keadaan aman ikatan ini mampu mengikat manusia. Sebab bangkit dan majunya manusia tergantung pada pemikirannya tentang hidup, alam semesta, dan manusia serta hubungan ketiganya dengan sesuatu yang ada sebelum alam kehidupan, dan sesudah kehidupan dunia.
Sebagai contoh nyata dapat kita lihat saat Palestina mendapat serangan dari Israel, bagaimana reaksi umat Islam dunia bahkan di Indonesia ada yang ingin berangkat untuk ikut jihad. Ikatan seperti apa yang mampu mendorong mereka seperti itu tak lain adalah ikatan yang didasarkan aqidah aqliyah(ikatan ideology). Jelas ikatan ini tidak terkekang oleh perbedaan suku, budaya,ras bahkan wilayah. Seharusnya ikatan inilah yang mengikat manusia bukan ikatan kebangsaan.
Selengkapnya...

Selasa, 17 Februari 2009

light of hope never die

Cahaya harapan takkan mati( bhs jawanya light of hope never die). Apa bener? kenyataannya banyak orang bunuh diri akibat frustasi, seperti diputus pacar, phk, pusing karena utang dll. Ini kan suatu tanda bahwa orang tersebut putus asa atau sudah kehilangan harapan. Jadi istilah diatas ga bener dong.
Permasalahan sebenarnya bukan ada atau hilangnya harapan tersebut melainkan masihkah di hati kita ada harapan. aQ mengartikan harapan itu adalah suatu keadaan yang kita sandarkan kepada sesuatu dimana kita tidak mempunyai kuasa untuk mewujudkannya. Kesimpulannya kita tidak bisa memastikan keadaan tersebut sesuai yang kita pikirkan. Misal bila orang yang kita sayangi sakit ,so pasti kita menginginkan dia cepat sembuh. Namun kita tidak bisa mengondisikan keadaan tersebut sesuai keinginan kita. Bisa saja dia sembuh atau mungkin juga hal lain yang terjadi. Seperti itulah gambaran harapan, kita hanya menyandarkan keadaan itu kepada sesuatu yang punya kekuasaan untuk mengatur semua hal. Lalu apakah sesuatu itu ? sesuatu itu adalah Allah SWT yang Maha Kuasa atas bumi dan langit, yang Maha Tunggal, yang Maha Abadi.

Dialah tempat kita menggantungkan segala sesuatu.

Bila kita memahami perkara ini maka takkan ada lagi gelisah ,khawatir , kesedihan dalam hidup ini. Takkan da rasa putus asa dalam keadaan sesulit apapun. Semangatnya akan terus berkobar dalam menjalani hidupnya karena ia gantungkan segala sesuatu kepada Dzat Yang Maha Kuasa.
Kebenaran adalah milik Allah SWT dan bila ada yang salah dari tulisan ini datangnya dari penulis yang tak mungkin luput dari salah dan lupa
Selengkapnya...